Pagi yang menjadi awal dan akhir

Tatkala nama indahmu tersebut, mentari menunduk khusyuk

Desah angin membelai lembut, penenang hati dalam riak emosi

Telah sampai padamu tepian samudera keberkahan.

Akhir penantian, jawaban terkabulnya doa

Bersandingnya kalian bersama sang cinta

Membawa indah cahaya sunnah

Menawarkan indah warna qona’ah

Panggung tinggi meraih surga

Meraih ridha dari Tuhan yang kasih sayangnya lebih besar dari para penyayang manapun

Dalam puji syukur tak terputus

Kuucap selamat, wahai dua insan yang menjadi halal

       -marimo

Siapakah dirimu?

Doamu begitu kuat, hingga aku tak memiliki rasa pada siapapun..

Kalau senang dia teriak
Kalau sedih dia curhat
Kalau kesal dia ngomel
Kalau marah dia membentak
Begitulah perempuan..

Karena hati yang sakit,

enggan mendoakan yang baik-baik.