Sebelumnya
aku pernah dikecewakan,
oleh
sebuah impian yang sebatas harapan.
Harapan
akan sebuah pertemanan.
Kemudian
aku melihatmu datang,
datang
membawa lentera kehidupan.
Aku
mulai yakin bahwa aku tak salah telah percaya.
Namun
sepenggal kejadian telah menciptakan tembok diantara kita.
Dan
membuat kita, menjadi sebatas aku dan kau.
Aku
meragukannya,
apakah
seorang sahabat memang nyata?
~marimo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar