Mentari di ujung cakrawala
Eloknya membuatku terpaku
Ingin rasa kumiliki, senja merona di angkasa barat
Awan merayumu dengan gelapnya
Membawamu kembali ke peraduan
Meninggalkan kecewa yang mendalam
Ku tahu kau kan kembali
Dengan sejuta harapan dan kehangatan yang menjadi alasan penantian.
~marimo
Sabtu, 28 Maret 2020
Kamis, 26 Maret 2020
Rajutan Rasa Dalam Hujan
Langit gelap pekat mencekam
Dari yang semula biru penuh kehidupan
Butiran itu kembali jatuh
Entah dari langit yang menderu ataupun mata cerah yang memerah
Sepasang mutiara cantik tak berkedip memandang butiran hujan
Kilas balik memori lalu kembali terngiang
Rintik itu membawa kata yang tak terucap
Membawa rindu yang terbelenggu
Membawa duka yang tak berkesudahan
Dia dan hujan terpisah selapis kaca
Namun dingin bak embun beku tepi pisau tak tertahankan
Pelukan angin dingin membelai pori-pori
Tangisan langit yang amat pilu menggedor tabir hati
Suara gerimis menumbuk aspal membangunkan dari lamunan
Sepasang mata phonix berkedip linglung dalam rengkuhan malam
Jejak langkah masa lalu tersapu amarah langit
Menyisihkan kilas memori penyesalan yang tertinggal oleh jejak hujan yang tak tertahankan.
~marimo
Langit gelap pekat mencekam
Dari yang semula biru penuh kehidupan
Butiran itu kembali jatuh
Entah dari langit yang menderu ataupun mata cerah yang memerah
Sepasang mutiara cantik tak berkedip memandang butiran hujan
Kilas balik memori lalu kembali terngiang
Rintik itu membawa kata yang tak terucap
Membawa rindu yang terbelenggu
Membawa duka yang tak berkesudahan
Dia dan hujan terpisah selapis kaca
Namun dingin bak embun beku tepi pisau tak tertahankan
Pelukan angin dingin membelai pori-pori
Tangisan langit yang amat pilu menggedor tabir hati
Suara gerimis menumbuk aspal membangunkan dari lamunan
Sepasang mata phonix berkedip linglung dalam rengkuhan malam
Jejak langkah masa lalu tersapu amarah langit
Menyisihkan kilas memori penyesalan yang tertinggal oleh jejak hujan yang tak tertahankan.
~marimo
Langganan:
Postingan (Atom)