Kamis, 26 Maret 2020

Rajutan Rasa Dalam Hujan

Langit gelap pekat mencekam
Dari yang semula biru penuh kehidupan
Butiran itu kembali jatuh
Entah dari langit yang menderu ataupun mata cerah yang memerah
Sepasang mutiara cantik tak berkedip memandang butiran hujan
Kilas balik memori lalu kembali terngiang
Rintik itu membawa kata yang tak terucap
Membawa rindu yang terbelenggu
Membawa duka yang tak berkesudahan
Dia dan hujan terpisah selapis kaca
Namun dingin bak embun beku tepi pisau tak tertahankan
Pelukan angin dingin membelai pori-pori
Tangisan langit yang amat pilu menggedor tabir hati
Suara gerimis menumbuk aspal membangunkan dari lamunan
Sepasang mata phonix berkedip linglung dalam rengkuhan malam
Jejak langkah masa lalu tersapu amarah langit
Menyisihkan kilas memori penyesalan yang tertinggal oleh jejak hujan yang tak tertahankan.

       ~marimo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar